Rangkuman Materi Unsur, Senyawa dan Campuran SMP kelas 7 Lengkap Kurikulum 2013
A. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang dapat diuraikan/dibagi lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Unsur dapat berupa :a. Atom
Unsur yang berupa atom seperti natrium (Na), magnesium (Mg), dan aluminium (AI)
b. Molekul Unsur yang berupa molekul seperti gas oksigen (O2), gas hydrogen (H2), fosfor (P4), dan belerang (S8).
1. Penulisan unsur
Aturan penulisan dan pemberian lambing unsur menurut J. J. Berzelius :
a. Menggunakan nama dalam bahasa latin.
b. Lambing unsur yang terdiri dari satu huruf harus ditulis dengan huruf besar. Contoh : boron (B), karbon (C), dan nitrogen (N)
c. Lambing unsur yang terdiri dari dua huruf ditulis dengan huruf besar untuk pertama dan huruf kecil untuk huruf kedua. COntoh : natrium (Na), besi (Fe) dan alumunium (AI).
2. Penggolongan Unsur
Unsur digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Unsur Nonlogam
Sifat-sifat unsur nonlogam
1. Ada yang berwujud padat, cair, dan gas.
2. Tidak dapat ditempa dan rapuh.
3. Tidak mengilap jika digosok, kecuali intan.
4. Nonkonduktor, kecuali grafit.
5. Titik cair dan titik didih umumnya rendah.
6. Massa jenis umumnya rendah
b. Unsur Logam
Sifat-sifat unsur logam:
1) Berwujud padat pada suhu kamar, kecuah' raksa (Hg) berwujud cair,
2) Dapat ditempa dan diregangkan.
3) Mengilap jika digosok.
4) Konduktor listrik dan panas.
5) Titik cair dan titik didih umumnya tinggi.
6) Massa jenis umumnya tinggi.
c. Unsur Metaloid
Unsurmetaloid merupakan peralihan dari logam ke nonlogam. Sifatnya antara unsur logam dengan unsur nonlogam. Contoh: boron (glasses emotikon, silikon (Si), dan germanium (Ge). Silikon mempunyai penampilan mengilap seperti logam, tetapi bersifat rapuh seperti nonlogam.
3. Tata Nama Senyawa.
a. Unsur nonlogam dengan unsur logamPenamaan menggunakan kata:
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Contoh:
CO : karbon monoksida
C02 : karbon dioksida
P203 : difosfor trioksida
N20 : dinitrogen monoksida
1) Penamaan senyawa asam (di depan atom H)
HF (asam fluoride), HCI (asam klorida), CH3COOH (asam asetat), HNO3 (asam nitrat), H2SO4 (asam sulfat), H3PO4 (asam cuka)
2) Penamaan senyawa yang sudah umum dikenal
H2O (air) CH4 (metana), NH3 (ammonia), C6H6 (benzene), CO (NH2)2 (urea), C6H12O6 (glukosa), C12H12O11 (sukrosa), CH3COOH (asam cuka).
Penampangnya langsung :
Logam IA (+1) : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
Logam IIA (+2) : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Logam IIIA (+3) : AI
Penamaan menggunakan angka romawi:
AgCI : Perak (I) klorida
CoCI2 : kobalt (II) klorida
PbSO4 : timbal (II) sulfat
Fe(NO3)2 : besi (II) nitrat
B. SENYAWA
Senyawa adalah zat murni yang tersusun atas dua/lebih unsur dengan perbandingan tertentu dan tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses fisika, tetapi dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya dengan proses kimia. Sifat-sifat senyawa:
1. Termasuk zat tunggal dan bersifat homogen.
2. Secara kimia dapat diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih.
3. Terdiri dari dua jenis unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu.
4. Mempunyai sifat yang berbeda dari sifat unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : air (H2O), garam dapur (NaCI), gula pasir C12H22O11), dan metana (CH4).
Menghitung Jumlah Atom dalam Rumus Kimia
Jumlah atom dari tiap-tiap unsur dalam rumus kimia dinyatakan dengan angka indeks.
a. 2 molekul air (H2O)
H2O artinya terdapat 2 atom H dan 1 atom O.
Jadi, dalam 2 molekul H2O terdapat:
Atom H = 2 x 2 = 4 atom
Atom O = 1 x 2 = 2 atom
b. 3 molekul urea (CO(NH2) 2)
CO(NH2) 2 artinya terdapat 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N, dan 4 atom H.
Jadi, dalam 3 molekul CO(NH2) 2 terdapat :
Atom C = 1 x 3 = 3 atom
Atom O = 1 x 3 = 3 atom
Atom N = 2 x 3 = 6 atom
Atom H = 4 x 3 = 12 atom
c. Molekul terrusi (CuSO4.5H2O)
CuSO4.5H2O artinya terdapat 1 atom Cu, 1 atom S, 9 atom O, dan 10 atom H.
Jadi, dalam 3 molekul CuSO4.5H2O terdapat:
Atom Cu = 1 x 3 = 3 atom
Atom S = 1 x 3 = 3 atom
Atom O = 9 x 3 = 27 atom
Atom H = 10 x 3 = 30 atom
C. CAMPURAN
Campuran adalah suatu paduan dua atau lebih unsur/senyawa yang tidak bergabung secara kimia dan dapat dipisahkan secara fisika.
pada campuran mempunyai komposisi dengan perbandingan yang tidak tetap dan komponen penyusunnya masih memiliki sifatnya masing-masing.
Sifat-sifat campuran:
1. Terdiri atas dua jenis zat tunggal atau lebih.
2. Antara zat yang bercampur tidak mengalami reaksi kimia (hanya bercampur saja).
3. Komposisi atau perbandingannya tidak tetap.
4. Masih mempunyai sifat zat asalnya. 5. Komponen penyusunnya dapat dipisahkan secara fisis, misalnya dengan penyaringan.
Contoh: udara, tanah, kayu, campuran air dengan pasir, perunggu (campuran tembaga dengan timah), dan kuningan (campuran tembaga dengan seng).
Pemisahan Campuran
Pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifatnya, seperti perbedaan titik didih, ukuran partikel, kelarutan, pengendapan, difusi, dan adsorbsi.
1. Penyaringan (filtrasi) adalah pemisahan zat padat dari cairannya berdasarkan perbedaan ukuran partikel antara pelarut dengan zat padatnya dan menggunakan alat berpori (kertas saring). Pada proses penyaringan akan dihasilkan residu (zat padat yang tertahan oleh kertas saring) dan filtrat (zat cair yang melewati kertas saring). Contohnya menyaring santan, maka ampas kelapa merupakan residu dan air santannya merupakan filtrat.
2. Pemusingan (sentrifugasi) adalah pemisahan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat sentrifugator, sehingga antara zat padat dan cairannya dapat terpisah. Pada proses ini zat padat akan mengendap. Selanjutnya, cairan dapat dipisahkan dengan cara didekantasi (dituang).
3. Evaporasi (penguapan) adalah pemisahan untuk memperoleh zat padat dengan menguapkan pelarutnya (berdasarkan kelarutan dan perbedaan titik beku). Contoh: memisahkan garam dari air laut dan memisahkan gula tebu dari air tebu.
4. Penyulingan (destilasi) adalah pemisahan cairan dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Contoh: penyulingan air laut, maka air akan menguap dan yang tersisa garam karena titik didih garam lebih tinggi dari air.
5. Destilasi bertingkat adalah cara memisahkan campuran zat cair yang sama-sama menguap, Contohnya pemurnian minyak bumi dan pemurnian alkohol dari air.
6. Corong pisah adalah pemisahan campuran dari dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan atau tidak bercampur. Contohnya memisahkan air dengan minyak.
7. Sublimasi adalah pemisahan campuran dengan menggunakan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu, sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Contoh: pemurnian kristal iodin dan kamper (kapur barus).
8. Pengkristalan ulang (rekristalisasi) adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kelarutan komponen-komponen campuran dalam pelarut tertentu.
9. Kromatografi adalah pemisahan dengan cara komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara dua fase, yaitu fase stasioner (fase tetap) dan fase mobile (fase bergerak). Fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase mobile cenderung menghanyutkannya. Contohnya pemisahan tinta warna pada spidol.
10. Pengayakan adalah cara untuk memisahkan campuran berupa zat padat yang memiliki ukuran partikel berbeda-beda. Contoh: memisahkan pasir dari batu.
11. Adsorpsi adalah pemisahan atau kemampuan suatu bahan untuk mengonsentrasikan gas, cairan, atau zat terlarut pada permukaannya. Contohnya pemurnian air dari kotoran renik dan pemutihan gula.
12. Ekstraksi adalah pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai (kelarutan bahan dalam pelarut tertentu).
Pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifatnya, seperti perbedaan titik didih.
Demikianlah Rangkuman Materi Unsur, Senyawa dan Campuran SMP kelas 7 Lengkap Kurikulum 2013, semoga bermanfaat. Sumber https://administrasingajar.blogspot.com/
0 Response to "Rangkuman Materi Unsur, Senyawa dan Campuran SMP kelas 7 Lengkap Kurikulum 2013"
Post a Comment